Skip to main content

Kenali Ciri Skin Barrier Rusak dan Cara Merawatnya!

Kenali Ciri Skin Barrier Rusak dan Cara Merawatnya!

Kenali Ciri Skin Barrier Rusak dan Cara Merawatnya!

artikel_1.jpg

Akhir-akhir ini banyak sekali produk skincare untuk merawat skin barrier. Namun, apa sebenarnya skin barrier itu? Yuk, simak terus artikel ini!

Pada dasarnya, kulit manusia terdiri atas 3 lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Skin barrier sendiri terletak di bagian epidermis1, yakni lapisan terluar yang berfungsi untuk melindungi kulit dari polusi, sinar ultraviolet, infeksi, dehidrasi, hingga zat kimia beracun. [ 1Cleveland Clinic. 13 Oktober 2021. “Skin: Layers, Structure and Function.” Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10978-skin.]

Jika skin barrier rusak, kulitmu akan lebih rentan mengalami masalah kulit seperti kulit kering, gatal, mengelupas, jerawat, hingga infeksi. Di beberapa kondisi, skin barrier yang rusak juga dapat menyebabkan eksim dan psoriasis2. Nah, kalau kamu sudah mencoba berbagai produk skincare tapi masalah kulitmu tak kunjung kelar, bisa jadi ada gangguan pada skin barrier-mu[ 2WebMD. 9 Juli 2021. “What to Know About Your Skin Barrier and How to Protect It”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/skin-barrier-what-to-know.]

Penyebab Skin Barrier Rusak
Sebelum membahas ciri-ciri skin barrier yang rusak, ada baiknya untuk mencari tahu terlebih dahulu faktor-faktor penyebabnya agar kamu dapat menghindari hal-hal atau kebiasaan yang dapat mengganggu skin barrier-mu.

Nah, berikut beberapa penyebab skin barrier rusak yang sudah dirangkum dari situs Healthline. Yuk, disimak!

  1. Eksfoliasi Berlebihan
    Kulit wajahmu memang perlu dieksfoliasi secara rutin agar sel kulit mati dan kotoran yang menyumbat pori-porimu bisa hilang. Rajin eksfoliasi juga dapat membantu tampilan kulitmu tampak glowing dan lebih cerah. Namun, terlalu sering eksfoliasi justru bisa merusak skin barrier-mu, lho!
    Oleh sebab itu, Dr. Aanand Geria—seorang dermatologis asal Amerika Serikat—menganjurkan eksfoliasi kulit sebaiknya dilakukan 1-2 kali per minggu agar skin barrier tidak rusak3. Terlalu sering eksfoliasi hanya akan membuat kulitmu menjadi lebih sensitif, mudah iritasi, muncul kemerahan, bahkan timbul jerawat. [ 3Healthline. 24 Mei 2019. “Halt the Face Acids: Here’s How to Know If You’re Over-Exfoliating.” Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/over-exfoliating.]
  2. Terlalu Sering Mencuci Muka
    Penyebab kedua skin barrier rusak adalah terlalu sering mencuci muka. Banyak orang mengira bahwa kebiasaan ini dapat membuat kulit menjadi bersih. Namun, pemikiran ini keliru karena frekuensi mencuci muka yang terlalu sering hanya akan menghilangkan produksi minyak alami di wajah sehingga kulit menjadi lebih kering.
    Alhasil, kulitmu akan dipaksa untuk memproduksi minyak secara berlebihan demi mengembalikan kelembapannya. Nah, kondisi ini justru akan mendorong timbulnya jerawat di wajah. Jika kamu sering melakukan kebiasaan ini, yuk segera dihentikan untuk mencegah skin barrier rusak!
    Lalu, berapa frekuensi yang tepat untuk mencuci muka? American Academy of Dermatology menganjurkan untuk mencuci muka sebanyak 2 kali sehari, yaitu di pagi dan malam hari. Namun, jika kamu berkeringat, kamu diperbolehkan untuk mencuci muka sebanyak 3 kali sehari4. [ 4American Academy of Dermatology Association. “Face Washing 101”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/face-washing-101.]
  3. Polusi Udara
    Selain menimbulkan gangguan pernapasan, polusi udara juga dapat berdampak pada kesehatan kulitmu, lho. Meskipun kulit secara alami berperan sebagai garda terdepan pelindung dari ancaman eksternal, paparan polusi udara yang terus menerus ternyata bisa mengganggu skin barrier-mu dan menimbulkan permasalahan kulit.
    Lebih lanjut, studi yang dipublikasikan International Journal of Women’s Dermatology di tahun 2019 membuktikan bahwa polusi udara dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat, hiperpigmentasi, eksim atau dermatitis atopik, hingga psoriasis5. [ 5Roberts, Wendy. Januari 2019. “Air Pollution and Skin Disorder.” International Journal of Women's Dermatology, vol. 7, no. 1, pp. 91-97, https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2020.11.001.]
    Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk menggunakan jaket dan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk mencegah skin barrier rusak. Jangan lupa untuk membersihkan kulit secara rutin sesuai anjuran yang telah dibahas di atas agar kotoran yang dibawa polusi udara tidak menumpuk di wajah, ya!
  4. Paparan Sinar Matahari
    Di balik manfaatnya, paparan sinar matahari yang berlebihan ternyata dapat menimbulkan berbagai masalah kulit. Mengutip dari Cleveland Clinic, rusaknya skin barrier yang diakibatkan paparan sinar matahari bisa menyebabkan sun spot (bintik matahari) dan sunburn (kulit terbakar) yang memicu kanker kulit. Seram, bukan?
    Makanya, penggunaan sunscreen sebelum beraktivitas di luar ruangan tidak boleh dilupakan agar skin barrier-mu tetap terjaga. Sesuai anjuran dari American Academy of Dermatology, pastikan kamu menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 dan melakukan re-apply setiap 2 jam sekali6. [ 6American Academy of Dermatology Association. 7 September 2022. “Sunscreen FAQs”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.aad.org/media/stats-sunscreen]

Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
Setelah mengetahui apa saja faktor yang dapat menyebabkan skin barrier terganggu, penting juga untuk mengenali ciri-ciri kerusakan pada lapisan terluar kulit ini supaya kamu bisa segera melakukan perawatan agar kondisinya membaik.

Kira-kira apa saja ciri-ciri skin barrier yang rusak? Berikut rangkuman singkatnya berdasarkan situs Healthline dan Cleveland Clinic:

  1. Kulit gatal-gatal
  2. Kulit kering dan bersisik
  3. Kulit kemerahan
  4. Kulit kasar
  5. Iritasi kulit 
  6. Hiperpigmentasi
  7. Mudah berjerawat
  8. Rentan mengalami infeksi
  9. Terasa perih saat diaplikasikan skincare

Cara Merawat Skin Barrier Rusak

Tenang saja, skin barrier yang rusak bisa dicegah kok! Untuk merawat fungsi dan tekstur kulitmu seperti sediakala, kamu bisa melakukan beberapa cara mudah di bawah ini:

  1. Terapkan Skinminimalism
    Pernahkah kamu mendengar pepatah "less is more"? Nah, konsep inilah yang berusaha ditonjolkan oleh tren skincare yang satu ini. Skinminimalism sendiri berfokus pada penggunaan produk skincare seperlunya yang sesuai dengan kebutuhan kulit.
    Saat skin barrier rusak, kamu dianjurkan untuk mengurangi pemakaian jumlah produk skincare. Lewat penerapan Skinminimalism,  kamu cukup menggunakan produk skincare dasar mulai dari mencuci muka dengan cleanser, menggunakan toner, moisturizer, dan sunscreen khusus di pagi hari. Mudah dan irit waktu, bukan?
    Jadi, tinggalkan dulu skincare routine-mu yang terlalu menggunakan banyak produk selama proses pemulihan skin barrier ini, ya!
  2. Pilih Produk yang Menghidrasi Kulit
    Cara merawat skin barrier yang kedua adalah dengan menggunakan produk skincare yang fokus untuk menghidrasi kulit. Kulit yang lembap dan terhidrasi dipercaya dapat memperbaiki skin barrier dan menjaganya agar tetap sehat.
    Lebih lanjut, Healthline merekomendasikan untuk menggunakan produk yang mengandung hyaluronic acid, glycerin, atau petrolatum saat skin barrier tidak terawat. Ketiga kandungan ini dinilai efektif untuk menjaga kadar air dalam kulit dan mencegahnya dari dehidrasi.
    Salah satu rekomendasi skincare untuk merawat skin barrier sekaligus menghidrasi kulit yang bisa kamu coba adalah rangkaian Hydro Boost Hyaluronic Acid Series dari Neutrogena® yang terdiri atas:
    • Neutrogena® Hydro Boost Hyaluronic Acid Water Gel: Pelembap dengan tekstur water gel ringan yang dilengkapi Natural Moisturizing Factor (NMF) Complex untuk menjaga kekuatan skin barrier, menjaga vitalitas kulit, menghidrasi 5x lebih banyak*7 agar kulit terasa lembut, kencang, kenyal, dan bercahaya. [  7*dibandingkan kontrol tanpa perawatan.]
    • Neutrogena® Hydro Boost Hyaluronic Acid Serum: Serum yang dilengkapi  kandungan bursting hyaluronic pearl, 17% hydration complex, dan glycerin untuk membantu memberikan kelembapan hingga menembus ke 9 lapisan dalam pada permukaan kulit terluar, sehingga menjadikan kulit tampak halus dan terasa kenyal.
    • Neutrogena® Hydro Boost Hyaluronic Acid Night Cream: Krim malam yang diformulasikan dengan kandungan peptide untuk mempertahankan kekencangan dan elastisitas kulit di malam hari serta dilengkapi Natural Moisturizing Factor (NMF) Complex untuk menjaga kekuatan skin barrier dan menghidrasinya 5x lebih banyak*8 sepanjang malam agar kulit tampak sehat bercahaya dan menyamarkan garis halus dan kerutan pada wajah. [ 8*dibandingkan kontrol tanpa perawatan.]
  3. Konsumsi Pola Makan Sehat
    Cara merawat skin barrier yang ketiga adalah menerapkan pola makan yang sehat. Yup, selain menggunakan skincare yang tepat, memerhatikan asupan makanan dari dalam juga penting untuk merawat skin barrier-mu dan menjaganya agar tetap terawat!
    Dalam situsnya, WebMD menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan serta minyak ikan supaya elastisitas kulit tetap terjaga9. Adapun beberapa jenis makanan yang direkomendasikan meliputi wortel, tomat, jeruk, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan ikan salmon. [ 9WebMD. 9 Juli 2021. “What to Know About Your Skin Barrier and How to Protect It”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/skin-barrier-what-to-know.]
    Oh iya, jangan lupa untuk rajin minum air putih juga, ya! Menurut Kementerian Kesehatan RI, konsumsi air yang disarankan untuk orang dewasa adalah 2 liter per hari atau setara dengan 8 gelas10. Nah, rutin minum air juga bisa membantu menjaga kelembapan kulitmu sehingga dapat mencegah skin barrier rusak. [ 10P2PTM Kementerian Kesehatan RI. 19 September 2018. “Berapa Takaran Normal Air agar Tidak Kekurangan Cairan dalam Tubuh?”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh]

Demikian bahasan tentang skin barrier rusak dan cara merawatnya. Semoga dengan mengenali ciri-ciri serta cara merawat skin barrier yang rusak ini kamu jadi lebih paham langkah apa yang perlu diambil semisal lapisan terluar kulitmu sedang “bermasalah”, ya!

Yuk, jaga skin barrier-mu dengan menerapkan pola hidup sehat dan menggunakan skincare untuk merawat skin barrier seperti rangkaian Hydro Boost Hyaluronic Acid Series dari Neutrogena®! Selain mengandung hyaluronic acid yang baik untuk memberikan hidrasi kulit, produk dari Neutrogena® ini juga bersifat non-comedogenic, oil-free, dan telah teruji dermatologis sehingga bisa digunakan untuk semua jenis kulit.

Kamu bisa dapatkan rangkaian Neutrogena® Hydro Boost Hyaluronic Acid Series di Official Store Shopee, Tokopedia, Lazada, ataupun drugstore kesayanganmu. Jangan lupa untuk cek website Neutrogena® untuk mengetahui produk lain yang tersedia atau membaca artikel informatif lainnya di sini. Selamat mencoba!

Related Products:

Artikel Terkait

artikel-5.jpg

artikel-5.jpg

Gliserin untuk Kulit: Mengapa Gliserin Adalah Pertahanan untuk Kulit Kering

Baca Sekarang

artikel-4.jpg

artikel-4.jpg

Tingkatkan Hidrasi Kulit lewat Tantangan 7 Hari

Baca Sekarang

artikel-3.jpg

artikel-3.jpg

Rekomendasi Skincare yang Bagus untuk Wanita Masa Kini

Baca Sekarang

artikel-2.jpg

artikel-2.jpg

Revolusi Wajah: Cara Mengatasi Kulit Kering yang Tepat

Baca Sekarang

Sources:

Alodokter. 9 Maret 2021. “Sadari Efek Polusi bagi Kulit”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.alodokter.com/sadari-efek-polusi-bagi-kulit.

American Academy of Dermatology Association. 7 September 2022. “Sunscreen FAQs”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.aad.org/media/stats-sunscreen.

American Academy of Dermatology Association. “Face Washing 101”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/face-washing-101.

Cleveland Clinic. 13 Oktober 2021. “Skin: Layers, Structure and Function.” Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10978-skin.

Cleveland Clinic. 16 November 2022. “Ultraviolet Radiation and Skin Cancer”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10985-ultraviolet-radiation.

Cleveland Clinic. “How To Tell if Your skin barrier Is Damaged and What To Do About It”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://health.clevelandclinic.org/skin-barrier/.

Healthline. 24 Mei 2019. “Halt the Face Acids: Here’s How to Know If You’re Over-Exfoliating.” Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/over-exfoliating.

Healthline. 31 Agustus 2021. “What to Know About Your skin barrier and How to Protect It”. Diakses pada 2 Februari 2023, https://www.healthline.com/health/skin-barrier.

P2PTM Kementerian Kesehatan RI. 19 September 2018. “Berapa Takaran Normal Air agar Tidak Kekurangan Cairan dalam Tubuh?”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh.

Roberts, Wendy. Januari 2019. “Air Pollution and Skin Disorder.” International Journal of Women's Dermatology, vol. 7, no. 1, pp. 91-97, https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2020.11.001.

WebMD. 9 Juli 2021. “What to Know About Your skin barrier and How to Protect It”. Diakses pada 2 Februari 2023, dari https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/skin-barrier-what-to-know.

Three layers of tissue make up the skin:

  • Epidermis, the top layer.
  • Dermis, the middle layer.
  • Hypodermis, the bottom or fatty layer.

If your skin barrier is damaged, it could lead to skin problems like dry, itchy, or flaky skin. Or it could play a role in conditions like eczema and psoriasis.

“Over-exfoliating is one of the biggest mistakes we see people making,” says Dr. Aanand Geria, a dermatologist with Geria Dermatology. “Generally, skin should be exfoliated only one to two times per week to help expedite skin cell turnover without causing damage.”

Limit washing to twice a day and after sweating. Wash your face once in the morning and once at night, as well as after sweating heavily. Perspiration, especially when wearing a hat or helmet, irritates the skin. Wash your skin as soon as possible after sweating.

Air pollution is being shown to play an increasing causation role in our most common skin diseases. Acne, hyperpigmentation, atopic dermatitis, and psoriasis have been shown to be influenced by air pollution. It is important for pollution to be added as a risk factor for these skin disorders, and thus we must discuss mitigating its negative affects with patients. 

The American Academy of Dermatology recommends that everyone use sunscreen that offers the following:

  • Broad-spectrum protection (protects against UVA and UVB rays)
  • SPF 30 or higher
  • Water resistance

When outdoors, reapply sunscreen approximately every two hours, or after swimming or sweating, according to the directions on the bottle.

Eat healthy. Research shows that a good, healthy diet with whole foods and healthy fats can keep your skin looking best. Diets rich in fish oil, antioxidants, or fish oil supplements can help with skin elasticity and keep it looking younger. Drink plenty of water to keep your skin hydrated.

Good-for-your-skin foods include:

  • Carrots, apricots, and other yellow and orange fruits and vegetables
  • Green leafy vegetables like spinach and kale
  • Tomatoes
  • Berries
  • Beans, peas, and lentils
  • Salmon, mackerel, and other fatty fish
  • Nuts

Citation Footnote 10:
Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan, yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh, yaitu sekitar 20%.